Paroki Duren Sawit

Gereja Santa Anna berdiri sebagai saksi perjalanan panjang umat Katolik di Duren Sawit.

Bermula dari pembangunan Wisma Santa Maria Dipamarga (Samadi) pada tahun 1960,
gereja ini diresmikan pada 2 
September 1984 oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr. Leo Soekoto, SJ.
Terletak di kawasan Kavling 
Angkatan Laut, gereja ini menjadi pusat spiritual yang dikelilingi oleh
komunitas biara seperti MC, ADM, 
CB, CICM, OSF, dan OCD, serta Pusat Pastoral KAJ Samadi Klender.
Selain itu, terdapat pula institusi 
pendidikan Strada Van Lith II yang mencakup TK, SD, dan SMP.


Namun, perjalanan iman ini menghadapi cobaan berat pada hari Minggu, 22 Juli 2001, sekitar pukul

07.05 WIB. Sebuah ledakan bom mengguncang gereja, mengakibatkan 72 umat mengalami luka-luka.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, tetapi tidak memadamkan semangat umat Paroki Duren

Sawit untuk terus beriman dan bangkit dari keterpurukan. Dua tahun kemudian, pada 13 Juli 2003,

Uskup Agung Jakarta, Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, memberkati menara lonceng gereja sebagai

simbol kebangkitan. Pada saat yang sama, prasasti keprihatinan ditandatangani sebagai tanda

solidaritas dan harapan baru bagi komunitas gereja.


Hari ini, Gereja Santa Anna bukan sekadar bangunan, melainkan lambang keteguhan iman dan cinta

kasih. Dari tragedi, lahirlah komunitas yang semakin kokoh, menjadikan gereja ini tempat berdoa,

berpengharapan, dan berbagi kasih yang tak pernah padam.

“Hari ini, Gereja Santa Anna bukan sekadar bangunan, melainkan lambang keteguhan iman dan cinta kasih.”

Scroll to Top